Dalam bidang arsitektur terdapat berbagai jenis tipe atap bangunan dari yang datar, runcing, berlekuk, hingga yang cembung. Salah satu tipe kubah yang sangat menarik perhatian adalah atap kubah bawang. Untuk kita di Indonesia pasti lebih familiar ya dengan jenis kubah ini karena ini merupakan jenis kubah yang juga banyak terdapat pada beberapa bangunan masjid. Terus apa hubungannya sama komiknya? Estetikomik Komikjak-sanaan menemukan sebuah pemandangan yang indah di dalam komik Wind Rider Sky Age ini, yaitu pemandangan sebuah tempat pada foto di atas.
Pada komik tersebut terdapat ilustrasi kota bernama Rostov, sebuah kota masa depan di atas awan. Kota tersebut memiliki bangunan-bangunan yang mengambang dan banyak di antaranya memiliki atap berbentuk kubah bawang. Jadi topik kita kali ini akan membahas tentang keindahan atap kubah bawang, khususnya atap kubah bawang di Rusia. Loh, kenapa Rusia? Di dalam komik ini banyak sekali detail yang mengarahkan pada negara Rusia. **Pertama kali langsung terasa begitu membaca kata-kata “Otovic”, “Rostov”,
“Ikarov”, “Nikolayev”, dan “Daedarov” (kata-kata ini mengingatkan dengan nama-nama
khas dalam bahasa Rusia yang banyak menggunakan huruf “v” seperti: Tchaikovsky, Vladimir, Dostoyevski, Moskva, Vladivostok, dll.) lalu melihat pola pada atap bawangnya, saya langsung otomatis teringat juga dengan bangunan Gereja Katedral Santo Basil di sana. Kemudian disebutkan mata uang Rubel yang merupakan mata uang di Rusia juga, serta adanya beberapa tulisan huruf-huruf yang menyerupai huruf cyrillic dalam bahasa Rusia (contoh kutipan pada gambar di samping). Ternyata juga.. setelah lanjut kepo di google.. di Rusia memang ada sebuah kota bernama Rostov yaitu Rostov-on-Don. Oleh karena itu pembahasan kali ini lebih kepada bangunan atap kubah bawang yang khas di Rusia ya, hehe.
Komik hasil kolaborasi Is Yuniarto dan John G. Reinhart ini pertama kali terbit di tahun 2005 dan juga merupakan karya pertama dari Is Yuniarto yang kini juga menjadi General Manager di Bumilangit Comic. Saat itu komik ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo lalu pada tahun 2010 diterbitkan ulang oleh Koloni, kemudian di tahun 2017 (edisi komik yang saya punya) M&C dan Koloni menerbitkan kembali komik ini dilengkapi dengan Augmented Reality. Pada tahun 2005 dalam penghargaan Komikasia Award tahun 2005 Wind Rider mendapat nominasi untuk tiga kategori yang berbeda, yaitu Best Cover, Best Character,dan Best Comic.
Wind Rider Sky Age bercerita tentang Roulette Otovic, pekerja pembersih awan asam di Aeropolis, Moskova, yang senang terbang ngebut dengan motor Skybike kesayangannya yang dinamai “Hurricane”. Suatu hari saat sedang balapan Skybike dengan seseorang, dia mengalami kecelakaan. Berawal dari sana ia lalu harus membantu orang tersebut yang ternyata adalah seorang jurnalis. Singkat cerita, hal itu membuatnya terlibat berbagai peristiwa berbahaya karena harus berhadapan dengan kelompok Sky Pirate . Roulette dan jurnalis tersebut kemudian berusaha menyelidiki sesuatu dan menemukan hal yang mengejutkan mengenai sebuah lokasi dan peristiwa tragis di masa lalu.
Berbagai nama karakter dan lokasi di komik ini memang akan banyak mengingatkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Rusia (lihat ** di atas untuk melihat detailnya kembali). Bahkan nama tempat letak Aeropolis berada, Moskova, mirip dengan ejaan Rusia untuk nama ibukota Rusia, Moskow, yaitu Moskva (Москва,tr.Moskva, IPA: [mɐˈskva]). Kota ini dinamakan menurut sungai dengan nama yang sama juga (Biasanya untuk membedakannya orang Rusia menyebut sungai Moskva dengan nama Moskva-reka, tidak hanya Moskva). Sepertinya memang komik ini banyak terinspirasi dari budaya Rusia ya..
Desain Atap Berbentuk Kubah
Sejak jaman dahulu kubah sudah hadir di bidang konstruksi bangunan untuk menjadi salah satu jenis desain bagian atap sebuah bangunan. Menurut definisi dalam KBBI, tertulis bahwa kubah adalah atap yang melengkung merupakan setengah bulatan (kupel). Lengkungan pada kubah menjadi ciri khas yang membedakannya dengan jenis atap-atap bangunan yang lain yang umumnya lebih datar atau banyak bersudut. Beberapa bahan yang biasanya digunakan untuk kubah adalah, masonry tradisional (misalnya batu bata, tanah liat, batu-batuan, atau batako), besi cor/tuang, kayu, dan baja. Selain itu, yang terkini juga terdapat kubah yang dibuat dari kain-kain khusus untuk arsitektur (misalnya semacam kain yang biasa dipakai untuk kanopi) dan struktur kabel. Hingga kini bentuk kubah masih tetap ada dan masih menjadi bentuk atap yang sering digunakan. Kubah menjadi bagian yang menonjol pada bermacam desain bangunan dalam berbagai budaya, di antaranya: Persia, Roma, Bizantium, Islam, dan desain Renaissance Italia.
Bentuk atap kubah merupakan pengembangan dari bentuk melengkung atau membusur dan biasanya diterapkan pada bangunan gubuk bundar atau makam di Timur Tengah kuno, India, dan Mediterania. Seiring berkembangnya teknik konstruksi dan desain, bentuk atap kubah mulai populer diaplikasikan pada bangunan-bangunan tertentu untuk menunjukkan sisi kemegahannya (misal: katedral, bangunan parlemen, istana). Terdapat berbagai jenis bentuk kubah, yaitu:
Corbel dome
Cloister vault
Sumber: Ministry for Building and Transport (Germany), UNESCO
Crossed-arch dome
Sumber: Toni Castillo Quero/Wikimedia, Wikipedia (kiri),
Geodesic dome
Sumber: Britannica Encyclopedia
Monolithic dome
Onion dome
Oval dome/Elliptical dome
Sumber: Maurizio Codogno/Wikimedia, Wikipedia (kiri), Ben Skála/Wikimedia, Wikipedia (kanan)
Rotational dome/Hemispherical domes
Saucer dome
Umbrella dome
Sumber: Hagia Sophia Research Team
Cable net dome
Inflated domes
Beberapa istilah yang sering berkaitan dengan kubah, antara lain:
Apex: disebut juga sebagai crown adalah titik paling atas dari sebuah kubah
Cupola: kubah kecil yang terletak di sebuah atap atau turret (menara kecil di atas menara besar atau pada sisi samping sebuah bangunan)
Extrados: lengkungan bagian luar dari sebuah kubah
Haunch: bagian lengkung luar, pada setengah sisi kubah, di antara dasar dan puncak kubah
Intrados: lengkungan bagian dalam dari sebuah kubah
Springing: titik di mana kubah mulai naik/lebih tinggi
Kubah memang memiliki sisi estetis dan monumental yang khas, namun selain itu ada berbagai faktor lain yang membuat kubah menjadi salah satu fitur arsitektur yang juga populer, yaitu:
Sebuah struktur yang sangat efisien dan efektif dari segi biaya karena kemungkinan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kubah akan lebih sedikit dan beratnya juga biasanya menjadi lebih ringan.
Bentuk struktur kubah memungkinkan adanya persentase luas permukaan yang lebih sedikit dibanding bentuk struktur yang lain, sehingga kubah memerlukan energi yang lebih sedikit dalam menghangatkan dan mendinginkan (bangunan), maka hal ini dapat meningkatkan efisiensi energinya.
Dengan distabilkan gaya gravitasi, kubah dapat menopang strukturnya sendiri ketika terjadi compression.
Kubah dapat menyediakan ruang yang luas tanpa memerlukan kolom/pilar pada bangunannya sehingga menghasilkan ruang kosong di bawahnya.
Bentuknya yang melengkung membuat kubah lebih tahan terhadap cuaca. Jika terdapat angin, struktur melengkung tersebut akan membuat angin melewatinya dengan mulus sehingga tekanan atau turbulensinya minim. Saat ada badai, kondisi kubah yang memiliki sedikit sudut dan area datar membuatnya memiliki ketahanan terhadap angin kencang.
Terdapat berbagai pilihan bahan untuk membuat kubah, dari yang berat hingga ringan.
Dari segi suara, kubah dapat memiliki kualitas akustik yang baik, sehingga menjadi pilihan yang populer untuk tempat-tempat yang membutuhkan pergerakan suara dalam jarak yang besar, misalnya untuk tempat-tempat publik.
Kubah memiliki berbagai aspek simbolik dan semiologis yang dapat menambah sisi estetisnya.
Mengenal Kubah Bawang
Rasanya agak lucu juga ya kalau mengaitkan nama salah satu tanaman bumbu ini dengan sebuah bagian dalam bidang arsitektur, tapi nyatanya memang dalam bahasa asing pun “dibawa” kata “bawang”-nya, hahaha.., misalnya dalam bahasa Inggris onion dome (kubah bawang) lalu dalam bahasa Jerman Zwiebelturm (menara bawang, walaupun sebenarnya mengarah juga kepada bangunan yang sama dengan onion dome). Sesuai dengan definisinya, tentunya istilah ini mengacu kepada bagian atap kubah bangunan yang seperti bentuk bawang, menggembung mengerucut ke atas, lebih besar daripada struktur penyangga di bawahnya (tholobate). Kubah bawang merupakan tipikal bentuk kubah pada kebanyakan Gereja Ortodoks Rusia.
Jenis kubah ini juga terdapat pada beberapa negara lain misalnya, di beberapa negara Eropa Barat seperti area Bavaria/Bayern di Jerman dan juga di Austria, serta di timur laut Italia. Friedensreich Hundertwasser, salah satu desainer arsitektur Austria di abad ke-20, juga menggemari kubah bawang. Selain itu kubah ini juga terdapat di Iran, negara-negara Asia Tengah dan Selatan, serta di Timur Tengah. Di India kubah bawang banyak digunakan dalam arsitektur Mughal, arsitektur Sikh, dan terkadang juga di arsitektur Rajput. Lalu di Indonesia sendiri jenis kubah bawang dapat ditemukan di provinsi Aceh pada bangunan Masjid Raya Baiturrahman yang dibangun pada akhir abad ke-19. Meskipun demikian struktur kubah bawang pada negara-negara tersebut tidak memiliki desain tipikal ala kubah bawang Rusia. Desain tersebut diperkirakan merupakan gaya arsitektur asli dari suku Rus mula-mula. Ya seperti tanaman bawang sendiri, bentuknya pun beda-beda kan ya, hehehe..
Rusia dan Kubah Bawang
Di Rusia kubah bawang pertama kali muncul pada masa pemerintahan “Ivan yang Mengerikan” atau Ivan IV Vasilyevich, tsar pertama Rusia. Berdasarkan teori para cendekiawan, Rusia mengadopsi bentuk kubah bawang dari negara-negara Muslim, kemungkinan dari Kekhanan Kazan. Setelah “Ivan yang Mengerikan” menaklukan Kekhanan Kazan pada tahun 1552 (abad ke-16), ia lalu membangun Katedral Santo Basil dengan desain tersebut. Meskipun demikian karakteristik kubah bawang mula-mula sudah muncul di abad ke-11 pada Katedral Santa Sophia di Novgorod. Selain itu ditemukan juga beberapa miniatur dan ikon yang menunjukkan gambaran kubah bawang mulai akhir abad ke-13, namun gereja-gereja terkait sudah tidak ada lagi. Teori lainnya mengatakan bahwa pada dasarnya kubah bawang adalah sebagai pengingat akan aedicula dalam Gereja Makam Kudus/ Church of the Holy Sepulchre di Yerusalem. Jadi sebetulnya belum begitu pasti ya awal mulanya dari mana, semuanya bisa masuk akal juga, hmm..
Sebelum adanya kubah bawang, arsitektur gereja di Rusia lebih banyak menggunakan kubah yang disebut kubah helm (menyerupai helm bogatyr/ksatria Rusia, lihat gambar di samping). Setelah itu mulai berkembanglah kubah bawang. Ada teori yang mengatakan bahwa dibandingkan dengan kubah helm, kubah bawang lebih mudah dibentuk menggunakan bahan dasar kayu. Namun ketika gereja mulai berganti dari konstruksi kayu ke konstruksi batu, bentuk kubah ini juga tetap digunakan. Selain itu bentuk lekukan membulat pada kubah bawang dapat mencegah salju dan air menumpuk di atas, sehingga lebih praktis. Bangunan-bangunan gereja kubah bawang yang masih ada hingga saat ini sebagian besar adalah gereja-gereja yang dibangun pada abad ke-16 dan setelahnya.
Pada gereja Ortodoks Rusia kita dapat melihat periode, lokasi, dan untuk siapa atau apa gereja itu didedikasikan dengan melihat kubahnya. Kubah menjadi penanda hal-hal tersebut dan mengandung berbagai makna simbolis, baik secara jumlah kubahnya maupun warna kubahnya. Jika dibagi menurut jumlah kubahnya, maka maknanya adalah melambangkan:
tiga kubah lambang Tritunggal Mahakudus (Allah Tritunggal: Bapa, Putra, dan Roh Kudus)
lima kubah lambang Kristus dan Empat Penginjil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes)
13 kubah biasanya didedikasikan untuk Kristus dan 12 Rasul (Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Simon orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot)
** Terdapat juga gereja yang memiliki 25 kubah (Gereja Ortodoks batu pertama di Kievan Rus [akhir abad ke-10], sayangnya gereja itu tidak bertahan hingga kini). Selain Kristus dan Para Rasul, kubah lainnya melambangkan 12 Nabi (Hosea, Yoël, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi).
Sementara itu jika dilihat dari warnanya, kubah-kubah tersebut memiliki makna berikut:
emas : melambangkan kemuliaan surgawi (digunakan untuk memahkotai katedral atau gereja utama di biara)
biru dengan bintang : pada gereja yang didedikasikan untuk Bunda Maria/Bunda Kristus atau Kelahiran Kristus
hijau : pada gereja yang didedikasikan untuk Tritunggal Mahakudus atau untuk orang-orang kudus (santo dan santa)
perak : pada gereja yang didedikasikan untuk orang-orang kudus (santo dan santa)
hitam : sering digunakan di gereja biara
multiwarna : Katedral Santo Basil yang Diberkati di Lapangan Merah diyakini menyimbolkan keindahan Yerusalem Surgawi (berdasarkan legenda, hal ini dilihat oleh Santo Basil dalam mimpinya)
Gereja-Gereja Ortodoks Rusia Berkubah Bawang
Jadi, seperti apa saja sih bentuk-bentuk bangunan berkubah bawang khas Gereja Ortodoks Rusia? Yuk kita tengok beberapa di antaranya dalam daftar berikut:
Transfiguration Church Pulau Kizhi yang berbahan dasar kayu
Church of the Savior on Spilled Blood dengan detail yang menarik di St. Petersburg
Cathedral of the Nativity of the Theotokos di Suzdal dengan kubahnya yang berdekorasi bintang
Katedral Smolniy bernuansa putih di St. Petersburg
Church of the Raising of the Holy Cross di Irkutsk dengan "bawang" yang mungil
Katedral Santo Basil yang desainnya "ramai" dan penuh warna di Moscow
Gereja Kazan yang warnanya mencolok dan khas di Irkutsk
Cathedral of the Annunciation di Kremlin Moscow yang bernuansa emas dan putih
The Church of the Intercession di Fili
Holy Trinity Church dengan detail lapisan yang khas di Nikitniki
Biara The Resurrection Monastery/New Jerusalem Monastery/The Voskresensky Monastery di Moscow
Katedral St. Nicholas Naval yang erat dikaitkan dengan Angkatan Laut Rusia di St. Petersburg
Church of Our Lady of Kazan bernuansa hitam putih di Zelenogorsk
Katedral Christ the Saviour di Moscow
The Assumption Cathedral, The Trinity Lavra of St. Sergius yang memadukan kubah emas dan biru berbintang di Sergiyev Posad
Church of the Annunciation of the Blessed Virgin di St. Petersburg yang bernuansa kuning dan hijau
Katedral Ufa dengan menara yang unik di Ufa, Bashkortostan
Church of the Resurrection di Kostroma yang kubah bawangnya seperti bersisik naga
Biara Novodenichy Convent di pinggir sungai yang berada di Moscow
Burning Bush Church yang berkaitan dengan Pemadam Kebakaran di St. Petersburg
Cathedral of the Icon of the Mother of God "Burning Bush" berdesain unik di kota Sosnovy Bor
The Savior Transfiguration Cathedral dari abad ke-12th , gereja tertua di Pereslavl-Zalessky
Saint Sampson's Cathedral yang masih bertahan dari abad ke-18 di St. Petersburg
Referensi:
Comments