Tema-teme tentang penyihir dan dunianya memang selalu jadi bahan yang menarik buat dijadikan cerita. Salah satu kisah tentang dunia penyihir yang populer di dunia manga adalah Atelier of Witch Hat. Selain ceritanya yang seru, ilustrasi dalam komik ini juga indah banget! Detail ilustrasinya betul-betul diperhatikan, baju-bajunya estetis, alat kerja para penyihirnya unik-unik, alam dan tata kotanya juga bagus, dan... yang sering saya kepo juga di tiap bukunya, hahaha, adalah “bingkai-bingkai” panel komiknya. Ada bagian-bagian panel di komik ini yang didekorasi dengan khusus sehingga seperti dibingkai pakai gambar-gambar "ekstra" di pinggirannya. Menurut saya bingkai-bingkai ini menambah “bumbu” buat visual komiknya, jadi lebih terasa magisnya. Saking senangnya lihat bingkai panel komiknya, di Estetikomik Komikjaksanaan kali ini akan ditampilkan beberapa contoh bingkai cantik dari panel-panel komik Atelier of Witch Hat nih.. Oh iya, supaya bisa lebih nyaman lihat-lihat gambarnya (ini kan kategori Estetikomik kan ya, hehehe..), topik ini bakal dibagi dalam dua part, so.. Enjoy.. :D
Komik Atelier of Witch Hat
Dengan judul asli Tongari Bōshi no Atorie, komik Atelier of Witch Hat karya komikus Kamome Shirahama awalnya tidak terbit dalam bentuk buku komik. Sebelum dibukukan komik Atelier of Witch Hat awalnya muncul dalam majalah Monthly Morning Two terbitan penerbit Kodansha dan menjadi serial komik yang rutin pada 22 Juli 2016. Kemudian Kodansha mulai menggabungkan bab-bab Atelier of Witch Hat pada majalah tersebut dalam format tankōbon yang edisi pertamanya terbit pada 23 Januari 2017. Volume pertama tersebut telah terjual sebanyak lebih dari 400.000 kopi hanya dalam waktu lima bulan sepanjang periode 23 Januari 2017 - 7 Agustus 2017. Sekitar lima tahun kemudian tepatnya pada 21 Juli 2021 komik Atelier of Witch Hat sudah terbit sebanyak sembilan volume. Kamome Shirahama mengumumkan pada 13 September 2018 bahwa seri ini tercetak sebanyak 1 juta kopi. Selain meraih respon yang positif dari tidak hanya pembaca di Jepang namun juga pembaca internasional, Atelier of Witch Hat juga sudah mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain:
Posisi ke-6 dalam 20 manga unggulan untuk pembaca pria dalam Kono Manga ga Sugoi! (This Manga is Amazing!) guidebook (2018)
Posisi pertama dalam penghargaan Recommended Comics Chosen by Nationwide Sales Clerks ke-13 (2018)
Posisi ke-7 dengan skor 42 poin pada penghargaan Manga Taisho ke-11 (2018)
Dinominasikan untuk Best General Manga pada penghargaan tahunan Kodansha Manga Award ke-42 (2018)
Peraih penghargaan Next Manga Award dari Korean Ridibooks Comic Award (2019)
Peraih Daruma d'or manga pada penghargaan Japan Expo Awards (2019)
Peraih Mangawa Prize untuk Best Seinen Manga (2019)
Dinominasikan untuk Best Youth Comic pada Festival Angoulême International Comics Festival ke-46 (2019)
Termasuk ke dalam 10 Novel Grafis Unggulan untuk remaja oleh asosiasi perpustakaan AS, YALSA (2020)
Dinominasikan untuk Best General Manga pada penghargaan tahunan Kodansha Manga Award ke-44 (2020)
Peraih penghargaan di kategori manga pada penghargaan Babelio (2020)
Atelier of Witch Hat, Esensi Topi Penyihir dan Petualangan Penyihir-Penyihir Muda
Atelier of Witch Hat bertokoh utama Coco, seorang gadis manusia biasa yang akibat rasa penasarannya akan ilmu sihir harus mengalami tragedi yang menyebabkan ia harus terpisah sementara waktu dengan ibunya. Oleh karena itu demi menyelamatkan sang ibu, ia membulatkan tekadnya untuk belajar menjadi penyihir, yang mana sebetulnya hal ini merupakan sesuatu yang tidak umum di dunia penyihir. Komik ini akan menceritakan interaksi antara Coco dan guru-guru serta rekan-rekan sesama murid penyihirnya dalam mempelajari sihir dan menghadapi berbagai peristiwa. Dalam kisah-kisah yang seperti ini pasti akan ada tema baik vs jahat, nah.. untuk Atelier of Witch Hat, sesuai dengan judulnya, si baik dan si jahat dibedakan melalui jenis topi penyihir. Terdapat penyihir dengan topi bertepi sebagai tokoh antagonis dan penyihir dengan topi tak bertepi sebagai tokoh yang protagonis.
Topi penyihir memang menjadi ciri khas utama yang menjadi identitas bagi para penyihir di semesta Atelier of Witch Hat. Kalau di Harry Potter sekolah-sekolah sihir dibedakan menurut seragamnya atau asrama-asrama dalam Hogwarts akan dibedakan berdasarkan variasi warna seragamnya, metode pembagian yang serupa juga berlaku di kisah Atelier of Witch Hat, hanya saja pembedanya merupakan jenis desain topinya. Desain topi seterusnya menjadi identitas utama bagi sekolah-sekolah tersebut, siapa murid guru yang mana akan terlihat jelas.
Selain itu hal yang menarik dalam komik ini adalah bahwa sihirnya tidak diwujudkan melalui mantra-mantra yang diucapkan atau Gerakan-gerakan tertentu, melainkan lewat kode-kode rangkaian simbol yang harus digambar. Ini menjadi sangat unik karena “ramuan” mantranya akan bergantung pada kreatifitas tiap-tiap penyihir dalam mengombinasikan tiap-tiap simbol yang ada. Ini nih yang bikin saya makin cinta sama komik ini, seru! Hehehe..
Daya Tarik Atelier of Witch Hat
Kisah perjalanan Coco menjadi penyihir pada seri komik Atelier of Witch Hat ini ditambah juga dengan seri komik spin off-nya yang berjudul Witch Hat Kitchen (Tongari Bōshi no Kitchin) karya Hiromi Satō. Seri spin off ini mulai terbit pada 22 November 2019 dan juga terdapat di dalam majalah yang sama, yaitu Monthly Morning Two. Masih menunggu nih sampai edisi Indonesianya terbit, soalnya kalau edisi luar lumayan kan harganya, hehehe..
Oh iya, setelah ke sana sini di semesta Google, hahaha.. ketemu deh video dari channel lines in motion ini di Youtube yang memang bahas khusus tentang formulasi dan gaya panel di komik Atelier of Witch Hat ini, jadi makin kagum deh sama Kamome Shirahama.
Pembahasan tentang gaya panel komik karya komikus Kamome Shirahama
dimulai pada menit 05:06 (ada time stamps juga di bagian paling bawah deskripsi videonya)
Sumber:
https://www.goodreads.com/
https://www.youtube.com/watch?v=GDQrr9OkimQ
Comentários